Biografi

Foto saya
syukuri apa yang ada dan tingkatkan selalu kemampuan

Minggu, 25 April 2010

JOB SHEET NO 1

PEMELIHARAAN SERVIS TIMMING GEAR ENGINE DIESEL 1 SILINDER

TINGKAT :

TEKNIK MESIN OTOMOTIF

SEMESTER :

DIESEL 1 SILINDER

ALOKASI : MENIT

I. Tujuan Praktek Timming Gear :

Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengetahui komponen-komponen, fungsi dan sistem kerja komponen.

2. Terampil membongkar, memeriksa, mengukur dan merakit kembali Timing Gear

pada mesin diesel satu silinder.

3. Mengetahui trouble shooting timing gear.

II. Alat Dan Bahan

Alat :

- 1 set kunci pas

- 1 set kunci ring

- Obeng (+) dan (-)

- Kunci shock

- Jangka Sorong

- Micrometer

- Dial Indikator

- Feller Gauge

Bahan :

1 unit mesin diesel 1 silinder

III. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Tutup kran bahan bakar (Gbr. 1)

3. Lepas pipa dari filter bahan bakar

ke pompa injektor (Gbr.2)

4. Lepas pipa dari pompa injektor

menuju ke nozel injektor (Gbr.2)

5. Lepas nozel injektor (Gbr.3)

6. Lepas pipa saluran oli pada tutup sistem katup

7. Lepas tutup mekanisme katup (Gbr. 4)

8. Lepas tutup timing gear (Gbr. 5)

9. Lepas tutup poros engkol (Gbr. 6)

10. Lepas semua gigi pada timing gear

Terdapat 6 roda gigi diantaranya

- (1) Governor Gear

- (2) Camshaft Gear

- (3) Crankshaft Gear

- (4) Starter Gear

- (5) 2 buah Balance Gear

11. Hitung jumlah gigi roda gigi

a. Jumlah gigi Governor Gear

b. Jumlah gigi Camshaft Gear

c. Jumlah gigi Crankshaft Gear

d. Jumlah gigi Starter Gear

e. Jumlah gigi Balance Gear

12. Ukur poros journal camshaft besar (Gbr. 8)

Pengukuran menggunakan jangka sorong

dengan memperhatikan posisi X dan Y.

13. Ukur poros journal camshaft kecil (Gbr. 8)

Pengukuran dilakukan sama dengan

pengukuran poros journal Camshaft Besar

14. Ukur poros bubungan dengan menggunakan jangka sorong (Gbr. 8)

Pengukuran poros bubungan in dan ex dengan menggunakan mikrometer

15. Ukur poros nok (Gbr.8)

16. Ukur backlash (kekocakan) (Gbr. 9)

dengan menggunakan Dial Indikator

Ukur backlash dilakukan dengan:

a. Mengukur backlash antara

Crankshaft Gear dengan Governor Gear.

b. Mengukur backlash antara Camshaft Gear

dengan dengan Governor Gear.

c. Mengukur backlash antara Starter Gear

dengan Balance Gear.

Pasang jarum dial indikator di celah antara roda gigi, pastikan skala dial indikator dalam posisi nol kemudian gerakan salah satu roda gigi, sampai jarum dial indikator terdesak dan menunjukkan skala kemudian baca skala dial indikator.

17. Hitung ratio gigi

a. Crankshaft Gear dan Governor Gear

CrankshaftGear

GovernorGear

b. Governor Gear dan Camshaft Gear

GovernorGear

CamshaftGear

c. Governor Gear dan Starter Gear

GovernorGear

StarterGear

18. Pasang kembali komponen sesuai urutan yang ditentukan.

Langkah Pemasangan Komponen

1. Posisikan piston berada di TMA (titik mati atas) dengan cara memutar flywheel. Lihat tanda pada flywheel atau masukkan obeng kecil dalam lubang nozel untuk mengetahui posisi piston.

2. Pasang kembali susunan roda gigi Timing Gear dengan memperhatikan tanda yang ada pada masing-masing roda gigi.

a. Pasang roda gigi chamshaft, posisikan tanda nomor 2 ke arah governor gear; periksa hubungan dengan mekanik katup dengan memutar roda gigi chamshaft dan perhatikan gerakan katup.

b. Pasang roda gigi starter, posisikan tanda nomor 0 pada roda gigi balance atas ditengah antara tanda nomor 0 roda gigi starter

c. Pasang roda gigi governor, posisikan tanda nomor 1 pada roda gigi poros engkol; nomor 2 pada roda gigi chamshaft; nomor 3 pada roda gigi starter

3. Setelah semua roda gigi terpasang, pastikan kembali piston dalam keadaan TOP

Hal ini dimaksudkan agar pemompaan bahan bakar dapat bekerja sebagaimana

mestinya sesuai langkah 4 tak.

4. Pasang tutup poros engkol, tutup timming gear, tutup mekanisme katup.

5. Pasang pipa saluran bahan bakar dan pipa oli

6. Lakukan pembuangan udara dari saluran bahan bakar (bleiding) sebelum menstart / menghidupkan mesin.

JOB SHEET NO 2

OVERHAUL ENGINE DIESEL 1 SILINDER

TINGKAT :

TEKNIK MESIN OTOMOTIF

SEMESTER :

DIESEL 1 SILINDER

ALOKASI : MENIT

I. Tujuan Praktek :

Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Dapat melakukan pembongkaran, pemeriksaan, dan perakitan dengan benar.

2. Dapat mengetahui nama dan fungsi komponen.

3. Mampu mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada komponen.

4. Mengetahui perhitungan pada komponen.

II. Alat dan Bahan :

  1. Alat

~ 1 set kunci pas

~ 1 set kunci ring

~ Obeng (+) dan (-)

~ Palu karet dan palu besi

~ Kunci shock

~ Kompression ring

~ Jangka sorong

~ Micro meter

~ Feeler gauge

~ Silinder bor gauge

  1. Bahan

~ 1 unit mesin diesel satu silinder

III. Langkah Kerja

A. Langkah Pembongkaran

1. Buka kran pembuangan air

dan mengeluarkan air pendingin (Gbr. 1)

2. Buka saluran oli dan

mengeluarkan oli.(Gbr. 2)

3. Lepas saluran buang (exhaust system)

4. Lepas pembersih/filter udara (Gbr. 3)

5. Lepas tangki bahan bakar, tangki

pendingin filter dan selang bahan bakar

(Gbr. 4)

6. Lepas pipa injeksi (Gbr. 5)

7. Lepas mur pengikat bracket lengan penekan nozel, kemudian lepas assembly

bracket lengan penekan nozel, kemudian lepas nozel (no 7 – 12 lihat Gbr. 6)

8. Keluarkan batang pendorong (push rod)

9. Lepas rocker arm

10. Lepas pipa saluran oli kepala silinder

11. Lepas silinder head

12. Lepas katup dan kelengkapannya

13. Lepaskan tutup bak timming gear.

(Gbr.7)

14. Lepaskan timming gear.

(Gbr. 8 & 9)

15. Lepaskan batang piston dari poros engkol. (Gbr. 10)

Pada saat melepaskan batang piston, pastikan piston berada pada posisi top. Lepaskan batang piston menggunakan kunci shock.

16. Lepaskan fly wheel

Lepas mur fly wheel menggunakan SST dan palu,untuk melepas fly wheel menggunakan tracker dua baut, pasang pada fly wheel. Kemudian kencangkan baut secara berlahan dan bergantian kiri-kanan sampai fly wheel lepas dari porosnya. (Gbr. 11)

17. Lepaskan poros engkol.

Lepaskan poros engkol dengan membuka tutup poros engkol, menggunakan baut yang dipasang pada tutup dan putar sampai terlepas. Kemudian keluarkan poros engkol. (Gbr. 12)


18. Lepaskan rakitan piston. (Gbr. 13)

Lepaskan piston dengan cara mendorong piston secara perlahan sampai piston lepas. Kemudian lepaskan batang piston dengan cara melepas pin piston.

B. Pemeriksaan dan Pengukuran

1. Ukur celah ring piston dgn alur

menggunakan feeler gauge (Gbr. 14)

Gerak bebas normal : » 0,03 – 0,15 mm

2. Ukurlah tebal ring piston

menggunakan micrometer.

3. Ukur diameter luar pin piston.

4. Ukur diameter dalam lubang pin piston.

5. Ukur diameter luar journal poros engkol.

6. Ukur diameter dalam lubang journal poros engkol.

7. Ukur diameter piston,

dengan mengukur sisi X dan Y

menggunakan micro meter.

Untuk menentukan celah/selisih antara torak

dan dinding silinder.

Posisi pengukuran :

^ terhadap sumbu pena torak bagian bawah.

Arah pengukuran :

^ terhadap sumbu pena torak

Besar celah : » 0,15 mm

CARA MEMBACA

v Jarak strip atas outer sleeve 1mm

v Jarak strip bawah outer sleeve 0,5 mm

v Nilai satu kolom pada thimble 0,01 mm

CONTOH : Seperti gambar

v Skala pada outer sleeve atas menunjuk pada angka “ 55 mm )

v Sklala pada outer sleeve bawah menunjuk pada angka 0,50 dari angka 55 ( bagian atas )

v Skala pada Thimble menunjuk pada angka 45

v Jadi total nilainya adalah : 55 mm + 0,50 + 0,45 = 55,95 mm


8. Ukur diameter lubang silinder, dengan mengukur sisi X dan Y menggunakan silinder bor gauge.

v Standar pengukuran didapat dari pengukuran silinder bore.

v Standar pengukuran, diukur menggunakan vernier calipper.

v Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, pembacaan dilakukan dengan tanpa melepas caliper dari silinder bore


v Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar maka goyangkan batang cylinder bore hingga mendapatkan pengukuran terkecil.

v Pengukuran bagian atas diambil 10 – 12 mm dari permukaan atas silinder blok

v pengukuran pada bagian bawah kira – kira 10 – 12 mm dari bawah silinder blok

v Pengukuran dilakukan pada 3 posisi atas, tengah & bawah

v Pembacaan diambil pada jarum panjang paling jauh bergerak ke arah kanan



9. Ukur volume ruang bakar dengan cara menuangkan minyak atau oli keruang bakar sampai rata, yaitu lubang klep, lubang injektor, dan lubang permukaan piston. Kemudian hitung volumenya. (Gbr. 16)

10. Ukur volume packing menggunakan vernier caliper (Gbr. 17)

Skala utama dalam mm, dalam hal ini adalah “ A “ ,Belakang komanya dihitung dari berapa garis Kolom yang lurus antara skala utama & skala vernier “ B “ Kemudian dikalikan 0,05 mm


11. Ukur Volume ruang bakar total.

Vtot = Vpacking + Vruang bakar

12. Ukur Volume langkah.

13. Hitung perbandingan kompresi.

.

14. Periksa kerataan kepala silinder head.

Y (pengukuran daerah tepi in) : …. mm

Y (pengkuran diantara in dan ex) : …. mm

Y (pengukuran daerah tepi ex) : …. mm

X (arah 90° dari pengukuran Y)

X (pengukuran daerah tepi in) : …. mm

X (pengkuran diantara in dan ex) : …. mm

X (pengukuran daerah tepi ex) : …. mm

Diagonal : …. mm

Diagonal : …. mm

(Batas service 0,1 mm)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan prosedur servis yang harus dikerjakan

15. Ukur lebar kontak katup dan dudukan katup

Hasil pengukuran

In : …. mm

Ex : …. mm

(Batas service 2,1 mm)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan

prosedur servis yang harus dikerjakan

16. Ukur kemiringan katup

Hasil pengukuran

In : …. °

Ex : …. °

(Batas service : 45,5°)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan prosedur servis yang harus dikerjakan

Foto01017. Ukur diameter batang katup

Alat yang digunakan adalah jangka sorong.

Hasil pengukuran

In Atas : …. mm Ex Atas : …. mm

Tengah : …. mm Tengah : …. mm

Bawah : …. mm Bawah : …. mm

18. Ukur diameter daun katup

Alat yang digunakan adalah jangka sorong.

Hasil pengukuran

In : …. mm

Foto009Ex : …. Mm

19. Ukur panjang katup

Alat yang digunakan adalah jangka sorong.

In : …. mm

Ex : …. mm

(Batas service min : 130 mm)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan prosedur servis yang harus dikerjakan

20. Ukur panjang tepi katup

In : …. mm

Ex : …. mm

(Batas service min : 1 mm)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan prosedur servis yang harus dikerjakan


21. Ukur panjang pegas

Pegas in (dalam) : …. mm

(luar) : …. mm

Pegas ex (dalam) : …. mm

(luar) : …. mm

(Batas service pegas dalam : 45 mm)

(Batas service pegas luar : 49 mm)

Ø Dari hasil pengukuran diatas buatlah kesimpulan prosedur servis yang harus dikerjakan

22. Ukur kemiringan pegas dalam dan pegas luar

Pegas in (dalam) : …. mm

(luar) : …. mm

Peags ex (dalam) : …. mm

(luar) : …. mm

Foto012

23. Ukur tegangan pegas,

yang dihitung per 33 mm

Pegas in (dalam) : …. kg/33 mm

(luar) : …. kg/33 mm

Pegas ex (dalam) : …. kg/33 mm

(luar) : …. kg/33 mm

C. Perakitan

  1. Pasang poros engkol.
  2. Pasang batang piston dan pin piston.
  3. Masukkan piston kedalam silinder.
  4. Pasang batang piston dengan poros engkol.
  5. Pasang timming gear dan tutup timming gear.
  6. Pasang tutup bak engkol.
  7. Pasang silinder head.
  8. Pasang fly wheel
  9. Pasang semua komponen sesuai kondisi awal sebelum di bongkar.
  10. Hidupkan mesin sesuai Standart Operasi Prosedur (SOP)

JOB SHEET NO 3

PEMELIHARAAN / SERVIS NOZEL DIESEL 1 SILINDER

TINGKAT :

TEKNIK MESIN OTOMOTIF

SEMESTER :

DIESEL 1 SILINDER

ALOKASI : MENIT

I. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengetes injektor

2. Membongkar dan memasang injektor

3. Menyetel tekanan penyemprotan

II. Alat Dan Bahan

Alat

  1. Nosel tester
  2. Kotak alat
  3. Ragum
  4. Bak cuci
  5. kuas

Bahan

1. Injektor

2. Solar

3. Kain lap

III. Keselamatan Kerja

Waktu bekerja dengan nosel tester, jangan mengarahkan semprotan ke bagian tubuh anda. Semprotan nosel dapat masuk aliran darah sehingga menimbulkan keracunan pada darah. Tampung semprotan dengan baik !

IV. Langkah Kerja

Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan, sebelum pembongkaran dilakukan

1. Pasang injektor pada tester dengan longgar saja.

2. Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester, dengan menggerakkan tuas sampai solar keluar pada sambungan pipa.

3. Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat.

Pemeriksaan bentuk penyemprotan

A, B, C = Bentuk jelek

D = Bentuk baik

Sudut penyemprotan yang baik adalah » 4o.

Tes kebocoran

4. Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan » 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama » 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel.

Ø Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah

A : ada kebocoran

B : tidak ada

Tes tekanan penyemprotan

5. Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.

Pembongkaran & Penyetelan

6. Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas injektor pada tester, jepit pada ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar sesuai dengan urutan pada gambar.

7. Bersihkan semua komponen dengan solar. Lakukan tes luncur jarum, dengan memasukkan jarum pada bodinya. Pada sudut kemiringan 60 derajat,jarum harus meluncur pelan-pelan dengan sendiri ! (karena berat jarum itu sendiri) lihat gbr diatas.

8. Stel tekanan penyemprotan dengan cara merubah tebal shim (2). Perbedaan tebal 0,04 mm merubah tekanan penyemprotan » 4 bar.

atau

dengan memutar baut penyetel menggunakan obeng (-) kekanan untuk menambah, kekiri untuk mengurangi tekanan penyemprotan

Perakitan

Rakitlah injektor setelah semua komponennya terendam dalam solar, untuk mencegah karatan. Perhatikan kebersihan ! Jangan sampai benang kain dst. berada di dalam injektor.

Kontrol kembali bentuk penyemprotan, tekanan penyemprotan dan kebocoran nozel

Petunjuk

  1. Tekanan penyemprotan injektor satu lubang adalah 100-130 bar (10-13 Mpa). Data yang tepat, lihat buku manual.

  1. Servis injektor dilakukan setiap 80.000 km, atau waktu timbul kesulitan pada pembakaran.

  1. Perhatikan : Keausan jarum, lubang bodinya dan kotoran yang menempel sangat mempengaruhi bentuk penyemprotan.